Siapa si yang tidak tahu dengan gunung merapi ?
Gunung Merapi terletak di perbatasan Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi DIY “ Daerah Istimewa Yogyakarta” dan terletak di 4 Kabupaten antara lain Kab. Magelang, Boyolali, Klaten ( Jawa Tengah ) dan Kab. Sleman ( DIY ) gunung ini memilki ketinggian 2965 Mdpl, merupakan gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah keselatan dari Gunung Ungaran, dan merupakan gunung paling aktif di Indonesia bahkan teraktir di Dunia
Gunung yang dikenal keganasan dan keaktifan yang tinggi ini
berhasil dan sukses kami daki pada hari
Sabtu- Minggu, tanggal 22-23 Desember 2012. Dengan anggota team masing-masing
benama : Ms. Sapto dan Ms. Rendy dari Semarang,
Ms Rohman dari Kebumen , dan Wika, Riyan, Dwi, Pungky, Ms. Kelik dan Mb. Nury,
saya sendiri “ Yulianto” dari Purworejo, berhasil menggapai puncak merapi dengan
ketinggian 2965 Mdpl pada pukul 09.30 WIB
.
Perjalanan saya awali dari Purworejo dengan rekan- rekan
serta teman dari SMAN 2 Purworejo. Hampir 1 jam’n kami nunggu teman dari KEBUMEN yang
tidak kunjung datang , (hmmm rencana nya
berangkat pukul 13.00 WIB, berhubung
teman dari Kebumen ada halangan--
(kehujanan+ macet di jalan)à
jadi mundur dahh—hahaha. Pukul 14.00 WIB
kami putuskan untuk berangkat dulu dari tempat yang sudah kami rencanakan (Ring
Road Utara Purworejo) dan setelah saling
connect-connectan akhirnya kami nunggu teman yang dari Kebumen di perbatasan Kabupaten
Purworejo dengan Kabupaten Magelang tepatnya di Mergoyoso, akhirnya pukul 14.30
WIB Alhamdulilah dengan senang hati teman yang kami nanti-nantikan+yang kami
tunggiu akhirnya datang dan ketemu juga—maklum baru ktemu 1 kali_hehehe
Karena cuaca saat itu
hujan dan udara sangat dingin terucap kalimat “Ini Adalah Awal Yang Buruk Dalam Perjalanan Kita” tapi kami ber-POSITIF THINKKING bahwa “Awal
Buruk, Semoga Happy Ending” dengan memakai
jas hujan & kondisi jalan yang licin
kami pun melanjutkan perjalanan ke Magelang
sambil di iringi oleh rintihan air hujan. Sampai di pertigaan Magelang-Borobudur
naas rombongan kami terpisah, ada 6 anak yang terpisah dengan kelompok kami
antara lain : 4 anak dari SMAN 2 Purworejo dan 2 anak dari rekan kami. Yang seharusnya
jalan lurus tapi mereka malah belok ke-kiri. Ada salah seorang rekan ia
mengatakan “tidak apa-apa,, santai saja Base Camp selo itu hanya ada satu s,
nanti mereka sampai disana juga, hanya saja jalan yang mereka lalui berbeda
dengan kita. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan. Kami pun terpisah sampai lokasi dan ketemu
lagi di Base Camp.
Alhamdulilah tepat pukul 17.30 WIB rombongan kami yang
pertama sampai di basecamp Barameru, kemudian pukul 18.00 WIB di susul
rombongan yang terpisah tadi, dan 2 anak dari Semarang sampai di BC (Base Camp)
pukul 18.40 WIB. Rasa senang ketika saya berkumul dan bercengkrama dengan mereka, ditambah rasa kehangatan kekeluargaan yang tercipta
saat udara di lereng merapi sangat dingin,
berkabut tebal, dan rintihan air hujan yang tak kunjung berhanti. Tak
terasa 1,5 jam kami beristirahat menunggu
hujan yang tidak reda2, kami pun memutuskan untuk mulai pendakian. Persiapan ,
packing ulang, dan registrasi sudah clear , tepat pukul 19.45 WIB, sebelum
melakukan pendakian tak lupa kami berdo’a terlebih dahulu. Mehon agar diberi keselamatan
saat melakukan pendakian dan tidak ada
halangan suatu apapun.... Amin. Berdoa selesai, sekarang saatnya GO...GO...GO.... Dengan kostum yang siap
tempur (pakai ponco/jas hujan—HAHAHAHAH ) dari BC hingga New Selo di temani
oleh rintihan air hujan yang tak kunjung berakhir dan kabut tebal yang membuat jarak pandang hanya 2-5 meter . . .
.huuu amazing .....
Pukul 20.00 WIB kami
sampai di New Selo. Berhubung ada teman yang belum makan, ditambah cuacanya
masih berkabut tebal dan hujan yang masih turun, kami pun menunggu mereka sambil
bercerita-cerita dengan rekan-rekan
lain.
Tidak terasa kami sudah 1 jam’n di New Selo, Alhamdulillah
pukul 21.30 WIB hujan mulai agak reda dan kamipun mulai melanjutkan pendakian. Dengan track yang
sangat licin dan menanjak perlahan-lahan langkah demi langkah kami tapakkan. Dalam
perjalanan ini di tuntut untuk dapat memilih
tempat/batu yang mana yang akan dipinjak agar tidak terpeleset dan jatuh, pandangan kami terfokus ke tanah dan
batuan yang ada di bawah. Selama perjalanan ini jika kita balikkan badan maka dapat
memandang kokoh dan gagahnya gunung Merbabu yang ada dibelakang kita—SUBHANAALLAH
.
Sudah 3 jam’n perjalanan melewati track yang begitu terjal,
menanjak, bahkan sangat licin. Rasa capek, lemah sudah pasti kami rasakan. Ingin sekali
rasanya membaringkan badan dan beristirahat. Sekarang saatnya mencari tempat
yang layak untuk ngecamp, dan juga tidak jauh dari puncak, hal ini untuk
memudahkan esok hari saat melanjutkan pendakian dan juga agar lebih dekat
sehingga kami dapat lebih cepat sampai di puncak. Apakah dipos 1 ? –LEWAT, pos 2 ? –LEWAT ..
Setelah melewati pos 1 dan 2 kami pun memutuskan untuk ngecamp di Watu
Gajah, jarak yang lumanyan dekat dengan puncak dan pasar bubrah, juga tempatnya
sip untuk menikmati SUNRISE dipagi hari
esok, SO di tempat inilah kami
mendirikan tenda. Pukul 01.00 WIB kami sampai di lokasi ini dan langsung
mendirikan tenda setelah selesai sekarang WAKTUNYAAAAAAAA (tidur) ... –hehehe ,
seblum tidur kami pun menyempatkan untuk makan bekal yang kita bawa dari rumah+buat
kopiiii untuuk menghangatkan badan , walaupun stelah itu juga tetap
dingin....—hehehe
Pukul 01.30 WIB waktunya buat kami membaringkan badan dan
istirahat. Walaupun tidur di dalam tenda udara dingin masih tetap saja
menyelimut istirahat kami............(maklum ajalah kan digunung—wkwk)
Waktu menunjukan pukul 05.00 WIB sudah saatnya untuk kami buka
pintu tenda/bangun ,sengaja tenda kami hadapkan ke arah timur, bertujuan saat
kami buka pintu tenda akan di sambut oleh pancaran sang surya dari ufuk timur.
benar.... SUBHANALLAH perlahan-lahan
fajar dari ufuk timur mulai naaik. Hmm........... Udah saatnya keluar
tenda dan ngambil gambar nihh sambil
nunggu sunrise—wkwkwk. Setelah puas kami mengambil gambar, sekarang waktunya
masak-masak’n, masakan
sudah siap? “sudah” saatnya makan.. Waktu menunjukan pukul 07.15 WIB
saatnya kami packing ulang dan menyiapan makanan & minuman untuk bekal
dalam perjalanan nanti. Tenda kami sengaja tidak kami bongkar, karena untuk
menaruh barang-barang kami yang tidak kami perlukan saat di puncak, karena
medan yang begitu trjal tidak memungkinkan untuk membawa tas ransel yang berat.
Sebelum kami ke puncak tak juga kami buat video untuk kenang-kenangan –hehehe
adad aj.
Ooo iyaaaaa. . . .ada
tips ni agar perjalanan tidak terlalu melelahakn dan tidak membosankan
yaitu, sering-sering ambil gambar / foto-foto, tapi cara ini dapat
menghambat perjalanan anda,juga membuat perjalanan menjadi semakin lama.
Dalam perjalanan tak henti-hentinya terucap kata subhanallah—subhanallah--subhanallah,
sungguh besar ciptaan mu-YA ALLAH, jika kita menbalikan badan tampak kokoh dan
gagahnya gunung MERBABU, kemudian kita
menghadap ke barat tampak gunung kembar yang berdiri kokoh yakni gunung SINDORO
dan gunung SUMBING, dan sebelah utaranya tampak samar-samar gunung PRAU, tidak
puas dengan itu jika kita membalikan badan atau menghadap ke timur tampak
puncak gunung LAWU yang begitu indah. Hmmm Tidak terasa kami sudah di pasar bubrah, pasar
bubrah ini jika di lihat dari kejauhan tampak seperti permukaan planet MARS,
jadi jika di sini terasa kalau sedang berada di planet MARS—(katanya sih bgitu,
) track dari WATU GAJAH menuju Pasar Bubrah berbatu dan sangat terjal di
butuhkan keahlian khusus untuk mencapai tempat ini. Dari Pasar Bubrah puncak
gunung MERAPI sudah di depan mata dan terlihat jelas, track yang dilalui juga
sudah di depan mata. Dari Pasar Bubrah menuju puncak membutuhkan waktu sekirtar
1 jam’n. Sudut kemiringan kira-kira 60-70 derajat, dengan medan berkerikil, berpasir,
bahkan berbatu besar siap kami lalui dan hadapi. Disinilah keputus-asaan kita
di uji. KENAPA? Karena, ketika kita naik 3 langkah maka akan turun 1
langkah dan jika tidak berhati-hati akan terpleset, ditempat ini juga rawan
kelongsoran, jadi kita di tuntut kewaspadaan saat melalui track ini. Harus bisa
memilih untuk pijakan agar tidak longsor. “Tips
jangan berjalan satu garis lurus di belakang teman anda, lebih baik berjajar saat
anda melewati track ini karena medannya berkerikil dan berbatu karena rawan
terjadi kelongsoran.”
Alhamdulilah pukul 09.30 WIB kami berhasil menyelesaiakn
langkah kaki dan menginjakan di puncak gunung Merapi pada ketinggian 2962 Mdpl.
Dalam melakukan expedition kali ini, tujuan
utamanya yaitu ke kawah woro, kawah mati, dan puncak garuda. Berhubung cuaca di
puncak saat itu berkabut tebal maka tidak memungkinkan kami untuk sampai puncak
garuda, dan dengar-dengar juga kalo’ puncak garuda semenjak erupsi tahun 2010
lalu sudah longsor dan hancur maka kami hanya samapai di bibir kawah woro saja,
dan kami anggap sudah sampai di puncak nya –hehehe. Karena kabut dipuncak
sangat tebal maka tidak memungkinkan kami untuk melihat aktifitas kawah dari
kawah yang aktif, hanya terdengar suara dari dalam kawah tersebut, seperti air yang sedang mendidih. Rasa
bangga dan senang untuk kami, karena tak
di sangka bahwa kami dapat sampai di puncak gunung Merapi, gunung yang dikenal
keganasannya, keaktifan yang sangat tinggi, paling aktif di indonesia bahkan di
dunia berhasil kami taklukkan dan suksess... AMIIN.
karena bau belerang sangat tajam maka Kami dipuncak hanya 1
jam saj, jika brlama-lama mencium bau
belerang kepala kita akan pusing bahkan perut mual-mual. Tepat pukul 10.30 kami
putuskan untuk meninggalkan puncak, sebelum turun tak lupa kami ambil beberapa
gambar sbagai kenang-kenangan kelak.
Kewaspadaan dan kehati-hatian kita sangat dibutuhkan saat
kita turun ke pasar bubrah. Dari puncak
ke pasar bubrah kami membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit karena, kami saat di
track yang berpasir dan menurun, kami tidak berjalan melainkan berlari-lari--
untuk nambah sensasi—hehehehe
Setelah sampai di pasar bubrah kami membalikan badan melihat
gagahnya gunung Merapi, dalam hati q berkata “subhanallah sunguh besar ciptaan-MU, tidak menyangka saya bisa sampai
di puncak sana”. Di pasar bubrah juga terdapat suatu alat yang setahu saya
alat tersebut berfungsi untuk memantau aktivitas gunung berapi ini.
Istirahat di pasar bubrah sudah cukup, sekarang saatnya
lanjut perjalanan turun ke tempat semula kita ngecamp (di WATU GAJAH), selama
perjalanana kami menikmati pemandangan, dan trlihat gundukan / dapat dikatakan
sebagai bukit pasir, juga terlihat jalur magma tang membelah bebetuan basar. Bukti-bukti
dahsyatnya erupsi pada tahun 2010 terlihat jelas seperti; jalur muntahan
magma, batu-batuan besar dimana-mana, dan kelihatan dari atas, sungai yang
berada di bawahnya retak-retak bekar
aliran lahar dingin merapi.
Pukul 12.00 WIB kami sampai di watu gajah sampai ditempat
kami putuskan untuk istirahat sebentar dan nunggu teman yang sedang masak,
dirasa sudah cukup untuk istirahat kami segera merapikan, membongkar tenda dan
packing ulang. Semua sudah siapp...!!!!!!!! tepat pukul 13.30 WIB kami meninggalkan tempat camping . dan segera turun , dalam perjalanan turun di
tuntut ke hati-hatian untuk menghindari agar tidak terpeleset. Pukul 15.00 WIB
kami tiba di NEW SELO, kami istirahat dahulu selama 1 jam sambil nunggu nunggu teman-teman makan-makan
dan minum-miniman untuk penghangat badan
spt: kopi, teh hangat,susu, jahe dll. Diwarung yang paling kiri .. Ehehehe
Dirasa sudah cukup untuk istirahat, dan cuaca mulai berkabutt,
gerimis mulai turun tepat pukul 16.00 WIB kami melanjutkan perjalanan ke Base
Camp semula,sebelum meninggalkan new selo tak lupa kami foto-foto bersama dulu.
Dalam perjalanan kami juga melanjutkan
shooting—wkwk
Pukul 16.25 WIB kami tiba di Base Camp Bara Meru, berhubung
waktu sudah menunjukan pukul 16.30 WIB dan cuaca mulai berkabut tebal hujan mulai
turun maka kami putuskan untuk bergegas
pulang (kembali ke daerah kami masing-masing), tapi sebelum pulang tak
lupa beli souveenir untuk buah tangan pulang.
Sebelum pulang tak lupa kami berpamitan dengan teman2 dahulu
dan berdoa untuk keselamatan dalam perjalanan kami pulang sehingga dpt brtemu
kluarga masing-masing dengan selamat.
Aminn
Kami rombongan dari Purworejo dan Kebumen memutuskan untuk
meninggalkan tempat ini terlebih dahulu, kemudian di susul dari Semarang .
Alhamdulilah kami sampai di rumah masing-masing dengan
selamat tanpa ada halangan suatu apapun, meskipun pulang-pergi kami di guyur
hujan teruus menerus, dan kami sempat terpiasah karena salah ambil jalan tapi semangat tetap 45 –
Selamat tinggal merapi-à
damai mu kan selalu di hati, tunggu
kami datang kembali
Merapi tak ingkar janji,merapi ninggalke
janji
Selamat tinggal teman-temanàdengan kalian hati terasa tenang, nyaman,
tentram, senang memiliki keluaarga seperti kalian
Catt:
Bertepatan dengan hari ibu tanggal 22 Desember 2012 maka penulis
mendedikasikan expedisi kali ini untuk sang ibu tercinta.
Dari Purworejo-Borobudur-Muntilan-Selo
Rp. 15.000,00 Bensin Pp, Sticker Rp. 3.000,00, Parkir Motor
Rp. 5.000,00
Total= Rp. 23.000,00
22-23 Desember 2012
@2012