Pages

Sabtu, Maret 2

BUKIT SIKUNIR NEGERI EMAS

Sunrise atau Matahari terbit adalah salah satu momen berharga yang selalu ingin ditunggu dan dilihat. Dan letak lokasi sangatlah mempengaruhi keberhasilan kita untuk melihat Sunrise. Di Indonesia tentu ada banyak tempat bagus untuk melihat Sunrise. Salah satunya yaitu  KAWASAN PUNCAK  DIENG


www.belantaraindonesia.org
Sunrise Bukit Sinukir
Sunrise adalah salah satu incaran para wisatawan jika berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng. Siapa saja yang sudah datang ke sana, pasti mengakui Sunrise di Dieng memiliki pemandangan yang unik dan tidak ditemui di tempat lain. Pemandangan Sunrise ini dianggap unik karena cincin perak dan emas yang seakan melingkari Matahari saat terbit.

Umumnya, wisatawan bisa menikmati Sunrise dai Gardu Pandang Dieng , yang berjarak sekitar 4 km sebelum masuk wilayah Dataran Tinggi Dieng. Selain Gardu Pandang Dieng, Anda juga bisa menikmati Sunrise dari Bukit Sinukir. Di sana, Anda tidak hanya bisa menikmati Matahari bercincin emas dan perak, tetapi juga pemandangan lima gunung di sekeliling Dataran Tinggi Dieng dengan keadaan masih berselimut kabut, bagai salju.

MENDAKI GUNUNG

Naik gunung, biasanya diidentikkan dengan kegiatan para pencinta alam. Menembus badai, mencari jejak dengan satu tujuan, yaitu puncak. Sekarang ini orang ramai-ramai mendaki gunung dengan berbagai macam tujuan.

Sebenarnya saya merasa kurang beruntung karena tidak dilahirkan lebih awal untuk menikmati indahnya mendaki gunung. Mendengar cerita dari orang-orang yang lebih awal dilahirkan, mendaki gunung itu memiliki satu kepuasan tersendiri ketika telah sukses mencapai puncak. Mereka bercerita banyak hal tentang membuat jalur menuju puncak, mendaki tebing karena tidak mendapat jalur yang lebih nyaman, terperosok ke dalam jurang karena salah mengambil jalur, hingga tersesat berhari-hari di dalam hutan karena salah perhitungan. Dulu mendaki gunung itu benar-benar untuk mencari ketenangan, ketegangan dan kepuasan. Belum ada jalur yang dipastikan benar, atau mungkin setiap jalur itu adalah benar. Itu dulu ketika para pencinta alam sangat identik dengan kebebasan

Namun rasa kurang beruntung itu salalu tertutupi ketika saya sendiri sedang berada di alam bebas. Kurang beruntung itu selalu tertutupi oleh rasa syukur, karena sekarang mendaki gunung itu bukan hanya tentang ketenangan, keteganagan, dan kepuasan. Tapi tentang rasa nyaman dan syukur tanpa meninggalkan tiga hal di atas. Selalu banyak tanya yang menghampiri ketika sedang berada di gunung. Dan tanya itu selalu terjawab ketika telah berada di puncaknya. Walaupun kadang ada beberapa puncak yang mengecewakan karena banyaknya sampah yang ditinggalkan oleh pendaki sebelumnya.

Saat ini banyak sekali orang-orang yang mengaku sebagai pencinta alam yang karena dibajunya terdapat logo himpunan atau organisasi pencinta alam. Bahkan karena mereka pernah mendaki satu gunung, mereka dengan bangga menyebut dirinya sebagai pencinta alam. Benarkah mereka pencinta alam? Hanya alam yang bisa menilai.

Sebenarnya apa sih pencinta alam? Saya sendiri tidak bisa mendeskripsikan apa itu pencinta alam, karena saya pun bukan pencinta alam. Mungkin saya lebih memilih menyebut diri saya sebagai penggiat alam. Karena saya mendaki gunung hanya sebatas untuk menghilangkan penat dan mencari ketenangan. Lalu bagaimana dengan mereka para "pencinta alam"? Entahlah, itu urusan pribadi masing-masing. Karena menurut saya pencinta alam itu hanya sebatas nama untuk dituliskan di lembar kertas ketika menyerahkan proposal untuk mencari dana suatu ekspedisi. Kata pencinta alam itu pupus sudah ketika sudah memasuki alam bebas karena mereka para pencinta alam adalah sama-sama orang yang ingin bebas dari belenggu sebuah nama.

Terlepas dari pencinta alam, organisasi, himpunan, sispala, mapala, ataupun komunitas dan tanpa mengurangi hormat kepada mereka yang telah disebutkan sebelumnya. Mendaki gunung itu seharusnya tanpa misi. Karena mendaki gunung itu untuk mencari kebebasan. Untuk melepaskan rasa egois terbang bersama angin. Dan mendaki gunung itu sebenarnya bukan tentang mencapai puncak. Tapi tentang menjalin persaudaraan dan saling mengerti. Mendaki gunung itu bukan tentang mebuang-buang waktu. Tapi tentang menyusun bagaimana cara terbaik membunuh waktu. Mendaki gunung itu bukan tentang mendapat panggilan si gagah. Tapi tentang mencari cara membunuh rasa takut.

 

EIDELWEISS

BUNGA HATI KU "BUNGA EDELWEIS"

Para pendaki gunung umumnya akrab dengan Edelweis. 'Bunga Abadi' ini tumbuh di dataran tinggi, khususnya di puncak-puncak gunung.

"Edelweiss.. Edelweiss.. Every morning you greet me. Small and white, clean and bright. You look happy to meet me.."

Itulah salah satu lirik lagu berjudul Edelweiss yang dinyanyikan dalam film musikal ternama, Sound of Music. Sesuai lirik lagunya, bunga ini berwarna putih dan bentuknya kecil. Edelweis hidup di dataran tinggi, ribuan meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, bunga ini banyak dibawa pulang oleh pendaki sebagai bukti dirinya telah menaklukkan sebuah gunung.

Tentunya, hal itu dilarang! Seiring berjalannya waktu, bunga ini terancam punah.
Padahal Edelweis dikenal sebagai 'bunga abadi'. Warnanya yang putih melambangkan cinta, ketulusan. Letaknya di puncak-puncak gunung tinggi melambangkan pengorbanan. Bunga yang bisa bertahan lama melambangkan keabadian.

Di Indonesia, Edelweis terbanyak adalah spesies Anaphalis javanica yang tersebar di Pulau Jawa. Walaupun termasuk spesies langka, tentu saja Anda bisa mendatangi langsung habitat alami bunga ini. Walaupun itu berarti Anda harus mendaki gunung.

Wanitaku....
Aku tiba di puncak tertinggi dan melihat hamparan bunga Edelweis, sangat cantik...
Aku ingin kau seperti itu, bukan seperti Ilalang yang diacuhkan atau diinjak-injak orang, bukan juga seperti Mawar yang walaupun indah tetapi menyembunyikan duri yang kapan saja bisa melukai...
Aku hanya ingin kau seperti Edelweis, berada di tempat tinggi dan hanya bisa disentuh oleh orang yang memang pantas menyentuhnya setelah berpayah-payah melewati aral dan rintangan...
Edelweis bunga terjaga dan aku ingin kau selalu menjaga dirimu. Edelweis bunga abadi dan aku berharap kau pun abadi di hatiku...

Insyaalloh....

Sabtu, Maret 2

BUKIT SIKUNIR NEGERI EMAS

Sunrise atau Matahari terbit adalah salah satu momen berharga yang selalu ingin ditunggu dan dilihat. Dan letak lokasi sangatlah mempengaruhi keberhasilan kita untuk melihat Sunrise. Di Indonesia tentu ada banyak tempat bagus untuk melihat Sunrise. Salah satunya yaitu  KAWASAN PUNCAK  DIENG


www.belantaraindonesia.org
Sunrise Bukit Sinukir
Sunrise adalah salah satu incaran para wisatawan jika berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng. Siapa saja yang sudah datang ke sana, pasti mengakui Sunrise di Dieng memiliki pemandangan yang unik dan tidak ditemui di tempat lain. Pemandangan Sunrise ini dianggap unik karena cincin perak dan emas yang seakan melingkari Matahari saat terbit.

Umumnya, wisatawan bisa menikmati Sunrise dai Gardu Pandang Dieng , yang berjarak sekitar 4 km sebelum masuk wilayah Dataran Tinggi Dieng. Selain Gardu Pandang Dieng, Anda juga bisa menikmati Sunrise dari Bukit Sinukir. Di sana, Anda tidak hanya bisa menikmati Matahari bercincin emas dan perak, tetapi juga pemandangan lima gunung di sekeliling Dataran Tinggi Dieng dengan keadaan masih berselimut kabut, bagai salju.

MENDAKI GUNUNG

Naik gunung, biasanya diidentikkan dengan kegiatan para pencinta alam. Menembus badai, mencari jejak dengan satu tujuan, yaitu puncak. Sekarang ini orang ramai-ramai mendaki gunung dengan berbagai macam tujuan.

Sebenarnya saya merasa kurang beruntung karena tidak dilahirkan lebih awal untuk menikmati indahnya mendaki gunung. Mendengar cerita dari orang-orang yang lebih awal dilahirkan, mendaki gunung itu memiliki satu kepuasan tersendiri ketika telah sukses mencapai puncak. Mereka bercerita banyak hal tentang membuat jalur menuju puncak, mendaki tebing karena tidak mendapat jalur yang lebih nyaman, terperosok ke dalam jurang karena salah mengambil jalur, hingga tersesat berhari-hari di dalam hutan karena salah perhitungan. Dulu mendaki gunung itu benar-benar untuk mencari ketenangan, ketegangan dan kepuasan. Belum ada jalur yang dipastikan benar, atau mungkin setiap jalur itu adalah benar. Itu dulu ketika para pencinta alam sangat identik dengan kebebasan

Namun rasa kurang beruntung itu salalu tertutupi ketika saya sendiri sedang berada di alam bebas. Kurang beruntung itu selalu tertutupi oleh rasa syukur, karena sekarang mendaki gunung itu bukan hanya tentang ketenangan, keteganagan, dan kepuasan. Tapi tentang rasa nyaman dan syukur tanpa meninggalkan tiga hal di atas. Selalu banyak tanya yang menghampiri ketika sedang berada di gunung. Dan tanya itu selalu terjawab ketika telah berada di puncaknya. Walaupun kadang ada beberapa puncak yang mengecewakan karena banyaknya sampah yang ditinggalkan oleh pendaki sebelumnya.

Saat ini banyak sekali orang-orang yang mengaku sebagai pencinta alam yang karena dibajunya terdapat logo himpunan atau organisasi pencinta alam. Bahkan karena mereka pernah mendaki satu gunung, mereka dengan bangga menyebut dirinya sebagai pencinta alam. Benarkah mereka pencinta alam? Hanya alam yang bisa menilai.

Sebenarnya apa sih pencinta alam? Saya sendiri tidak bisa mendeskripsikan apa itu pencinta alam, karena saya pun bukan pencinta alam. Mungkin saya lebih memilih menyebut diri saya sebagai penggiat alam. Karena saya mendaki gunung hanya sebatas untuk menghilangkan penat dan mencari ketenangan. Lalu bagaimana dengan mereka para "pencinta alam"? Entahlah, itu urusan pribadi masing-masing. Karena menurut saya pencinta alam itu hanya sebatas nama untuk dituliskan di lembar kertas ketika menyerahkan proposal untuk mencari dana suatu ekspedisi. Kata pencinta alam itu pupus sudah ketika sudah memasuki alam bebas karena mereka para pencinta alam adalah sama-sama orang yang ingin bebas dari belenggu sebuah nama.

Terlepas dari pencinta alam, organisasi, himpunan, sispala, mapala, ataupun komunitas dan tanpa mengurangi hormat kepada mereka yang telah disebutkan sebelumnya. Mendaki gunung itu seharusnya tanpa misi. Karena mendaki gunung itu untuk mencari kebebasan. Untuk melepaskan rasa egois terbang bersama angin. Dan mendaki gunung itu sebenarnya bukan tentang mencapai puncak. Tapi tentang menjalin persaudaraan dan saling mengerti. Mendaki gunung itu bukan tentang mebuang-buang waktu. Tapi tentang menyusun bagaimana cara terbaik membunuh waktu. Mendaki gunung itu bukan tentang mendapat panggilan si gagah. Tapi tentang mencari cara membunuh rasa takut.

 

EIDELWEISS

BUNGA HATI KU "BUNGA EDELWEIS"

Para pendaki gunung umumnya akrab dengan Edelweis. 'Bunga Abadi' ini tumbuh di dataran tinggi, khususnya di puncak-puncak gunung.

"Edelweiss.. Edelweiss.. Every morning you greet me. Small and white, clean and bright. You look happy to meet me.."

Itulah salah satu lirik lagu berjudul Edelweiss yang dinyanyikan dalam film musikal ternama, Sound of Music. Sesuai lirik lagunya, bunga ini berwarna putih dan bentuknya kecil. Edelweis hidup di dataran tinggi, ribuan meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, bunga ini banyak dibawa pulang oleh pendaki sebagai bukti dirinya telah menaklukkan sebuah gunung.

Tentunya, hal itu dilarang! Seiring berjalannya waktu, bunga ini terancam punah.
Padahal Edelweis dikenal sebagai 'bunga abadi'. Warnanya yang putih melambangkan cinta, ketulusan. Letaknya di puncak-puncak gunung tinggi melambangkan pengorbanan. Bunga yang bisa bertahan lama melambangkan keabadian.

Di Indonesia, Edelweis terbanyak adalah spesies Anaphalis javanica yang tersebar di Pulau Jawa. Walaupun termasuk spesies langka, tentu saja Anda bisa mendatangi langsung habitat alami bunga ini. Walaupun itu berarti Anda harus mendaki gunung.

Wanitaku....
Aku tiba di puncak tertinggi dan melihat hamparan bunga Edelweis, sangat cantik...
Aku ingin kau seperti itu, bukan seperti Ilalang yang diacuhkan atau diinjak-injak orang, bukan juga seperti Mawar yang walaupun indah tetapi menyembunyikan duri yang kapan saja bisa melukai...
Aku hanya ingin kau seperti Edelweis, berada di tempat tinggi dan hanya bisa disentuh oleh orang yang memang pantas menyentuhnya setelah berpayah-payah melewati aral dan rintangan...
Edelweis bunga terjaga dan aku ingin kau selalu menjaga dirimu. Edelweis bunga abadi dan aku berharap kau pun abadi di hatiku...

Insyaalloh....